ingredient minggu ke 2
Cengkih
Cengkih
(Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut
cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae.
Cengkih adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan
pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas
Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan
Madagaskar; nokia di budidayakan di Zanzibar, India, & Sri Lanka. Tumbuhan
ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.
Pemerian
Pohon
cengkih merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m,
mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai
buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar.
Cengkih akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm.
Penggunaan
Cengkih
dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya yang utuh atau sebagai
bubuk. Bumbu ini digunakan di Eropa dan Asia. Terutama di Indonesia, cengkih
digunakan sebagai bahan rokok kretek. Cengkih juga digunakan sebagai bahan dupa
di Republik Rakyat Cina dan Jepang. Minyak cengkih digunakan di aromaterapi dan
juga untuk mengobati sakit gigi. Daun cengkih kering yang ditumbuk halus dapat
digunakan sebagai pestisida nabati dan efektif untuk mengendalikan penyakit
busuk batang Fusarium dengan memberikan 50-100 gram daun cengkih kering per
tanaman.
Sejarah
cengkih
Pada
abad yang keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap
orang yang mendekatinya untuk sebelumnya menguyah cengkih, agar harumlah
napasnya. Cengkih, pala dan merica sangatlah mahal di zaman Romawi. Cengkih
menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab di abad pertengahan. Pada akhir
abad ke-15, orang Portugis mengambil alih jalan tukar menukar di Laut India.
Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkih dengan perjanjian Tordesillas
dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan sultanTernate. Orang
Portugis membawa banyak cengkih yang mereka peroleh dari kepulauan Maluku ke
Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkih sama dengan harga 7 gram emas.
Perdagangan
cengkih akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Dengan susah
payah orang Prancis berhasil membudayakan pohon Cengkih di Mauritius pada tahun
1770. Akhirnya cengkih dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar.
Pada
abad ke-17 dan ke-18 di Inggris harga cengkih sama dengan harga emas karena
tingginya biaya impor. Sebab cengkih disana dijadikan salah satu bahan makanan
yang sangat berkhasiat bagi warga dan sekitarnya yang mengonsumsi tanaman
cengkih tersebut. Sampai sekarang cengkih menjadi salah satu bahan yang
diekspor ke luar negeri.
Pohon
cengkih yang dianggap tertua yang masih hidup terdapat di Kelurahan Tongole,
Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota Ternate. Poho yang
disebut sebagai Cengkih Afo ini berumur 416 tahun, tinggi 36,60 m, berdiameter
198 m, dan keliling batang 4,26 m. Setiap tahunnya ia mampu menghasilkan
sekitar 400 kg bunga cengkih.
Kandungan
bahan aktif dalam bunga dan buah cengkih
Minyak
esensial dari cengkih mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak
cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan
sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan
dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkih juga digunakan dalam
campuran tradisional chōjiyu
(1% minyak cengkih dalam minyak mineral; "chōji" berarti cengkih; "yu" berarti minyak) dan
digunakan oleh orang Jepang untuk merawat permukaan pedang mereka.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Cengkih
sumber gambar : https://www.google.co.id/search



Komentar
Posting Komentar