terminologi 2
Pastri choux
Pastri choux yang berbentuk angsa dan yang berbentuk bulat.
Pastri choux (Bahasa Inggris:Choux pastry atau Choux paste)
adalah adonan yang dibuat dengan menggunakan mentega, air, tepung terigu dan
telur. Selain itu, gula dan garam dapat ditambahkan ke dalam adonan tersebut.Nama
adonan ini berasal dari bahasa Perancis yaitu Pâte à choux yang secara literal
berarti "pasta kubis" karena bentuk akhirnya yang menyerupai kubis.
Sementara itu, adonan ini sering disebut sebagai Choux paste karena teksturnya
yang tidak padat seperti adonan lain tetapi bertekstur seperti pasta. Adonan
ini dapat dicetak menjadi berbagai macam bentuk serta merupakan adonan dasar
dari pembuatan kue sus, profiterole, croquembouche, eclair, cruller, beignet,
kue St. Honoré, dan gougère.Ketika dipanggang, telur membuat adonan menjadi
kopong sehingga dapat diisi dengan krim berbagai rasa.
Sejarah
Sejarah ditemukannya pastri choux bermula pada tahun 1533
ketika Catherine dari Medici meninggalkan kota kelahirannya di Firenze, Italia
untuk menikah dengan Henri II dari Perancis. Ia membawa serta seluruh pegawai
istananya termasuk para juru masaknya ke Perancis Tujuh tahun kemudian, kepala
juru masaknya yang bernama Panterelli menciptakan adonan pasta yang ia gunakan
untuk membuat kue.Adonan tersebut kemudian ia namakan pâte a Panterelli Nama
tersebut tidak bertahan lama karena adonan tersebut kemudian dikenal juga
sebagai pâte a Popelini dan lalu menjadi pâte a Popelin hingga akhirnya disebut
sebagai pâte à choux. Marie-Antoine Carême, seorang juru masak dari Perancis,
menyempurnakan resep yang diciptakan oleh Panterelli hingga menjadi resep yang
digunakan oleh para juru masak saat ini.
Ongol-ongol
Ongol-Ongol adalah salah satu makanan ringan tradisional di
Daerah Jawa Barat, Indonesia. Bahannya antara lain terdiri dari tepung sagu
aren kering (bahan utama), air, gula Jawa, daun pandan, kelapa dan garam. Pohon
sagu merupakan tanaman yang tersebar di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan
Indonesia. Di Indonesia, sagu sebagian besar terdapat di Papua. Selain Papua,
sagu juga terdapat di Sumatra, khususnya Riau, Jawa Barat, dan Kepulauan
Maluku. Jelas lah bahwa makanan Ongol-ongol ini adalah makanan khas daerah Jawa
Barat karena didukung oleh ketersediaan bahan baku asli daerah tersebut.
Onde-onde
Onde-onde adalah sejenis kue jajanan pasar yang populer di
Indonesia. Kue ini sangat terkenal di daerah Mojokerto yang disebut sebagai
kota onde-onde sejak zaman Majapahit.[butuh rujukan] Onde-onde dapat ditemukan
di pasar tradisional maupun dijual di pedagang kaki lima. Onde-onde juga
populer khususnya di daerah pecinan baik di Indonesia maupun luar negeri.
Onde-onde terbuat dari tepung terigu ataupun
tepung ketan yang digoreng atau direbus dan permukaannya ditaburi/dibalur
dengan biji wijen. Terdapat bermacam-macam variasi, yang paling dikenal adalah
onde-onde yang terbuat dari tepung ketan dan di dalamnya diisi pasta kacang
hijau. Variasi lain hanya dibuat dari tepung terigu dan diberi warna pada
permukaannya seperti putih, merah, atau hijau yang dikenal sebagai onde-onde
gandum, yang merupakan onde-onde khas dari kota Mojokerto
Sejarah onde-onde dapat ditelusuri di Tiongkok saat zaman
dinasti Tang, di mana makanan ini menjadi kue resmi daerah Changan (sekarang
Xian) yang disebut ludeui (碌堆). Makanan ini kemudian dibawa oleh pendatang sana
menuju ke daerah selatan Cina, lalu berkembang luas hingga daerah-daerah Asia
timur dan tenggara.
Butterkuchen
Asal
Nama lain Zuckerkuchen
Daftar asal Germany
Detail
Bahan utama gandum,
butter, gula
Jumlah kalori per porsi 207
[1]
Butterkuchen ("kue mentega") atau Zuckerkuchen
("kue gula") adalah kue khas Jerman yang terbuat dari Hefeteig
(adonan ragi manis).Pada bagian atasnya diberi lobang dengan menggunakan jari
dan melapisinya dengan mentega serta taburan badam dan gula.Kue ini populer
sebagai sajian di pesta pernikahan atau kematian khususnya di Jerman utara dan
Westfalen.Kue ini kadang-kadang dinamakan Freud und Leidkuchen ("kue
kebahagiaan dan simpati") atau Beerdigungskuchen ("kue upacara
pemakaman").
Butter cookies
Butter cookie (atau Biskuit Butter; harfiahnya kue mentega)
juga dikenal dengan Brysslkex, sablès dan Biskuit Denmark, adalah adalah kue
yang dibuat tanpa menggunakan ragi atau pengembang, dengan bahan-bahan mentega,
tepung terigu dan gula. Butter cookies dikategorikan sebagai "crisp cookie
(kue renyah)" dikarenakan teksturnya yang renyah dan karena bahan
pembuatnya dari mentega dan gula. Biasanya adonan perlu didinginkan agar mudah
diolah atau dibentuk. Butter cookies tak menggunakan perasa namun ada yang memberi
rasa vanila dan coklat. Butter cookies beragama bentuknya, mulai dari
lingkaran, persegi dan oval, juga dalam bentuk bulat kecil, kotak atau rata. Di
beberapa negara Eropa dan Amerika Utara, kue ini seringkali disajikan pada saat
hari Natal.
Sponge cake
Sponge cake at Top Cantonese Restaurant.jpg
Kue kukus Malaysia
Asal
Pembuat Gervase
Markham
Detail
Bahan utama Tepung,
gula, telur
Kue sponge adalah sebuah kue yang berbahan dasar tepung
(biasanya tepung gandum), gula, dan telur, terkadang dicampur dengan baking
powder yang biasanya dijual, dengan struktur yang dapat mengambang, seperti
porifera. Kue sponge dibuat dengan metode adonan encer atau metode foam.
Kue bulan (Hanzi: 月餅, pinyin:
yuèbǐng) adalah penganan tradisional Masyarakat Tionghoa yang menjadi sajian
wajib pada perayaan Festival Musim Gugur setiap tahunnya.[1] Di Indonesia, kue
bulan biasanya dikenal menurut namanya dalam Bahasa Hokkian yaitu gwee pia atau
tiong chiu pia. Dalam bahasa Hakka / Khek, kue bulan disebut ngie̍t-piáng. Kue
bulan tradisional pada dasarnya berbentuk bulat, melambangkan kebulatan dan
keutuhan. Namun seiring dengan perkembangan zaman, bentuk-bentuk lainnya muncul
menambah variasi dalam komersialisasi kue bulan.
Asal mula
Kue bulan bermula dari penganan
sesajian untuk persembahan dan penghormatan kepada leluhur di musim gugur, yang
biasanya merupakan masa panen yang dianggap penting dalam kebudayaan Tionghoa
yang berbasis agrikultural.
Perkembangan zaman menjadikan kue
bulan berevolusi dari sesajian khusus pertengahan musim gugur menjadi penganan
dan hadiah namun tetap terkait dengan perayaan festival musim gugur.
Beberapa legenda menyebutkan bahwa
kue bulan berasal dari Dinasti Ming, yang dikaitkan dengan pemberontakan heroik
Zhu Yuanzhang memimpin para petani Han melawan pemerintah Mongol. Namun
sebenarnya, kue bulan telah ada tercatat dalam sejarah paling awal pada zaman
Dinasti Song. Dari sinilah dapat dipastikan bahwa kue bulan telah populer dan
telah dikenal keberadaannya jauh sebelum Dinasti Ming berdiri.
Kategori
menurut cara pembuatan: Guangdong,
Beijing, Taiwan, Hongkong, Chaozhou.
menurut rasa: manis, asin, pedas
menurut isi: kuning telur, tausa
(kacang merah), buah-buahan, kacang hijau, es krim
menurut bahan kulit: tepung gandum,
gula dan es
Pembuatan kue bulan di Indonesia
pada dasarnya berasal dari gaya pembuatan Guangdong dan Chaozhou. Kue bulan
juga tidak luput dari pengaruh lokal melalui penggunaan bahan-bahan yang mudah
didapatkan di Indonesia seperti daun pandan, kacang kenari dan durian, sehingga
muncul beraneka varian rasa baru yang tidak dijumpai pada versi aslinya.
Dan masih banyak lagi kategori
lainnya hasil inovasi gaya pembuatan kue bulan gaya baru di pasaran.
Tiramisù
Tiramisù (Tiramesù) adalah kue keju
khas Italia dengan taburan bubuk kakao di atasnya. Kue ini merupakan hidangan
penutup yang dimakan dengan sendok, sehingga digolongkan ke dalam hidangan
"al cucchiaio" ("dengan sendok").
Kue ini tidak dibuat dari adonan
dan tidak dipanggang. Bahan dasarnya adalah biskuit yang sudah direndam ke
dalam larutan kopi dan keju mascarpone. Biskuit disusun dan dilapisi dengan
krim kocok sebelum didinginkan di dalam lemari es supaya bentuk kue tidak
hancur sewaktu dihidangkan.
Ciri khas kue ini adalah perpaduan
tekstur kue yang lembut dengan rasa kopi dan keju yang kuat. Biskuit yang
disebut biskuit Savoiardi, telur ayam, gula, kopi, dan bubuk kakao adalah bahan
utama bagi resep asli tiramisu. Menurut resep aslinya, kue ini berbentuk
bundar, dan tidak dicampur minuman beralkohol (rum, anggur Marsala, atau
konyak) karena awalnya dibuat untuk anak-anak dan orang tua.
Sejarah
Asal usul dan pencipta tiramisu sering menjadi
bahan perdebatan, tapi diperkirakan sebagai kue penemuan baru. Tiramisu tidak
disebut-sebut dalam literatur kuliner hingga tahun 1983.[1] Dalam buku La marca
gastronomica terbitan tahun 1998, Fernando dan Tina Raris menulis bahwa
tiramisu adalah kue penemuan baru. Walaupun demikian, keduanya menyebut bahwa
resep tiramisu mirip dengan resep kue hidangan penutup yang dimuat di buku
masak Yunani. Selain itu, Fernando dan Tina Raris mengutip artikel yang menyebut
tiramisu diciptakan di kota Treviso pada tahun 1971.Berbagai literatur kuliner,
termasuk majalah kuliner Vin Veneto terbitan tahun 1981, Giuseppe Maffioli dan
Annibale Toffolo menyebut ahli kue Roberto Linguanotto (Loly Linguanotto) dari
rumah makan "Le Beccherie" di Treviso sebagai pencipta tiramisu.
Kisah lain mengatakan kue ini berasal dari kota Siena. Sejumlah ahli kue mengatakan tiramisu dibuat sebagai penghormatan bagi
Cosimo III yang datang mengunjungi kota Siena.
Pai apel adalah pai buah yang isian utamanya adalah buah
apel. Dalam beberapa kesempatan, biasanya pai apel disajikan dengan baluran
krim kocok atau es krim di atasnya, atau kadang dengan keju cheddar. Kue ini
biasanya memakai lapisan pastri atas dan bawah, menjadikan kue pai ini pastry
berkerak ganda. Kerak atas dapat berbentuk melingkar atau jajaran strip
memanjang menyerupai anyaman jaring yang disebut lattice; pengecualian misalnya
pai apel dengan wadah dalam dengan kerak atas saja atau terbuka tanpa kerak
pastry seperti Tart Tatin.
Panekuk (bahasa Belanda: pannenkoek) adalah kue dadar yang
dibuat dari terigu, telur ayam, gula dan susu. Bahan-bahan dicampur dengan air
membentuk adonan kental yang digoreng di atas wajan datar yang diolesi sedikit
minyak. Setelah matang, panekuk bisa dihidangkan sewaktu masih hangat atau
setelah dingin. Kue ini dimakan dengan tambahan mentega dan sirup mapel, selai,
atau madu. Selain itu, panekuk juga sering dimakan dengan keju, buah beri, dan
irisan daging (bacon atau ham).
Adonan biasanya dicampur bahan pengembang seperti baking
powder, soda kue, ragi, bir, atau kocokan putih telur. Panekuk yang enak
biasanya adalah panekuk yang "ringan" karena berisi udara yang
terperangkap di dalam adonan. Adonan juga tidak terlalu banyak diaduk agar kue
tidak keras. Sewaktu menuangkan adonan, wajan yang sudah panas diletakkan atas
handuk atau kain basah. Suhu permukaan wajan menjadi turun, dan bagian bawah
panekuk setelah matang menjadi berwarna kuning keemasan. Sebagai pengganti
susu, adonan bisa menggunakan buttermilk, yogurt, atau susu kedelai.
Di seluruh dunia terdapat berbagai variasi panekuk.
Poffertjes adalah salah satu variasi panekuk yang berukuran kecil. Crêpe adalah
salah satu variasi panekuk yang dibuat menjadi lembaran yang sangat tipis.
Bergantung pada tradisi setempat, panekuk ini bisa dimakan dengan menggunakan
pisau dan garpu, atau dimakan dengan tangan.









Komentar
Posting Komentar