ingredient 3
KAYU MANIS
manfaat kayu manis bagi kesehatan:
"Kayu Manis" yang dalam Bahasa Jawa disebut
'"Kayu Manis" Jangan' termasuk jenis rempah (Spices)."
'Rempah adalah sesuatu atau beberapa substansi nabati
seperti cengkih, "Kayu Manis", pala, lada dan sebagainya yang
dimanfaatkan untuk meningkatkan cita rasa makanan'. Disamping Spices, juga
dikenal istilah Herbs yang berarti tanaman rempah penyembuh. Namun, pada
kenyataannya sulit untuk memisahkan antara Spices dan Herbs. Ini disebabkan
Herbs pun dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cita rasa makanan.
Spices dan Herbs atau singkatnya disebut rempah sudah
dikenal manusia beberapa ribu tahun sebelum Masehi, tepatnya tahun 2600 - 2100
SM (Sebelum Masehi). Di Mesir, "Kayu Manis" (Cinnamon) dimnfaatkan
untuk membalsam mayat raja-raja yang akan dijadikan mumi. Namun, sejarah
menyatakan bahwa "Kayu Manis" sudah masuk Mesir dan Eropa sekitar
abad ke 5 Sebelum Masehi. Bangsa Saba bertanggung jawab atas berlangsungnya
perdagangan "Kayu Manis" dari India dan Srilanka (Ceylon) ke negara
Arab bagian Selatan. Pedagang Saba saat itu masih menyembunyikan asal-usul
tanaman ini.
Beberapa tehun setelah 2100 SM, Mesir mengimport "Kayu
Manis" dari Cina dan Asia Selatan khusus untuk membalsam mayat-mayat raja.
Memang, untuk membuat mumi, selain "Kayu Manis" juga dimanfaatkan
jenis rempah lain yang wangi, misalnya cumin (Cumimum cymmimum), anis (Anijs
pimpinella anisum L.), dan majoraan (Origanum vulgaris L.).
Pada sekitar tahun 40 sesudah Masehi, Hippalus, seorang
pedagang Yunani menyadari bahwa setiap tahun arah angin berhembus dari Timur ke
Barat atau sebaliknya pada bulan-bulan tertentu. Angin tersebut yang kini
disebut angin musim dimanfaatkan penjelajah untuk ke Timur, yaitu dari Laut
Merah menuju India. Daerah pantai Barat India, yaitu Malabar, sangat kaya
dengan jenis rempah. Aktivitas pedagang Yunani tersebut disusul oleh pedagang
Romawi sehingga perdagangan rempah di belahan dunia Barat semakin ramai.
Dengan semakin ramainya perdagangan rempah akhirnya
pemanfaatan rempah pun menjadi meningkat. Kalau sebelumnya hanya dimanfaatkan
untuk pembuatan mumi maupun untuk keperluan religius, akhirnya pada sekitar
tahun 40 Masehi tersebut pemanfaatannya semakin meningkat, yaitu untuk
keperluan penambah cita rasa makanan. Hal ini didukung oleh sebuah buku tentang
seni memasak yang ditulis oleh seorang ahli masakan berbangsa Romawi, yaitu
Apicius. Dalam buku tersebut dicantumkan tentang penggunaan rempah dari Asia
untuk masakan berselera tinggi.
Peranan pedagang Romawi memperdagangkan rempah akhirnya
bangkrut setelah pedagang Arab dalam mengembangkan agama Islam menundukkan
kerajaan Romawi. Kota Aleksandria diduduki tentara Islam pada tahun 641 Masehi.
Saat itulah praktis perdagangan rempah antara Timur dan Barat berakhir. Pada
abad ke-12, perdagangan rempah dinyatakan ramai kembali.
Pada abad ke-16 bangsa Portugis berlayar ke India yang
merupakan sumber segala jenis rempah dan berusaha menguasai perdagangan. Namun,
sekitar 100 tahun kemudian, yaitu tahun 1656, perdagangan rempah termasuk
"Kayu Manis", diambil alih bangsa Belanda. Hasil "Kayu
Manis" dari Srilanka sangat populer di Belanda dengan nama Canel. Kata
'Canel' berasal dari kata 'Cana' yang berarti pipa. Oleh karena bentuknya
tersebut sehingga pipa kulit yang berdiameter kecil dapat masuk ke dalam pipa
berdiameter lebih besar.
Untuk dapat lebih menguasai perdagangan "Kayu
Manis" akhirnya Bangsa Belanda membentuk organisasi perdagangan dengan
nama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagni). Nama VOC sendiri hingga kini
masih tergores dalam benak setiap rakyat Indonesia.
"Kayu Manis"
yang semula merupakan tanaman hutan akhirnya diusahakan penanamannya
oleh bangsa Belanda menjadi lebih teratur dalam bentuk perkebunan di Srilanka
(1770). Tahun 1796, monopoli Belanda dalam perdagangan "Kayu Manis"
diambil alih bangsa Inggris.
Di Indonesia, tanaman "Kayu Manis" dari Srilanka
(Cinnamomum zeylanicum) didatangkan ke Pulau Jawa tahun 1825 yang kemudian
menyebar ke India Selatan, Madagaskar, hingga Brazil. Walaupun demikian, hasil
kulit "Kayu Manis" dari Srilanka masih tetap terkenal karena
kualitasnya melebihi hasil dari negara lain.
Pada hakekatnya, lama sebelum bangsa Belanda merajai
perdagangan "Kayu Manis", sudah ada dua jenis kulit "Kayu
Manis" yang dihasilkan oleh dua jenis tanaman yang berbeda. "Kayu
Manis" dari India Selatan dan Srilanka berasal dari Cinnamomum zeylanicum,
sedangkan dari Vietnam Selatan dan Himalaya Timur berasal dari Cinnamomum
cassia. Dibanding Cinnamomum zeylanicum kulit dari Cinnamomum cassia masih lebih kasar dan tebal serta aroma lebih
tinggi karena kadar minyak atsirinya lebih tinggi. Hanya saja kualitasnya tidak
setinggi minyak atsiri dari Cinnamomum zeylanicum. Dalam perdagangan, kulit
bagian luar Cinnamomum zeylanicum dibuang, sedangkan Cinnamomum cassia
dipertahankan.
Kalau pedagang kulit "Kayu Manis" di dunia Barat hanya mengenal kedua jenis
"Kayu Manis" tersebut hingga
sebelum tahun 1800-an. Di Indonesia sendiri sudah ada jenis "Kayu
Manis" lain, yaitu Cinnamomum
burmanni. Jenis "Kayu Manis" yang brbeda dengan Cinnamomum zeylanicum
dan Cinnamomum cassia, ini benar-benar merupakan tanaman asli Indonesia.
Cinnamomum burmanni merupakan tanaman hutan di Sumatera Barat. Hingga kini
Cinnamomum burmanni masih tetap merupakan penghasil kulit dengan nama 'padang
kaneel'. Ada juga yang menamakan kulit "Kayu Manis" tersebut dengan 'cassiavera'. Kualitas kulit
"Kayu Manis" dari Padang tersebut memang masih jauh di bawah kualitas
"Kayu Manis" Srilanka.
Selain Cinnamomum burmanni, Indonesia pun masih memiliki
beberapa jenis tanaman dari keluarga Cinnamomum. Hanya saja kualitas kulitnya
masih lebih rendah dibanding Cinnamomum burmanni. Cina dan Vietnam pun
mengeksport "Kayu Manis" dari
jenis Cassia lignea dan Cassia Cina, tetapi kualitasnya masih di bawah
cassavera.
Memang bukan hanya di Sumatera Barat saja, daerah lain di
Indonesia seperti Jawa, Flores, Timor, Bali, Sulawesi dan Sumatera (selain
Sumatera Barat) pun dapat dijumpai tanaman Cinnamomum burmanni ini. Selain terdapat
di hutan sebagai tanaman liar, tanaman ini pun banyak ditanam di kebun dan
tegalan, baik sebagai tanaman perkebunan maupun tanaman pagar.
Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah
sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah
yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah
dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang
digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang
lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.
Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai
suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk
pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.
Spesies penghasil
Beberapa spesies kayu manis yang dijual di pasaran di
antaranya:
Cinnamomum verum'(True cinnamon, Sri Lanka cinnamon atau
Ceylon cinnamon).
C. burmannii (korintje, kasiavera, atau Indonesian
cinnamon).
C. loureiroi (Saigon cinnamon atau Vietnamese cinnamon).
C. aromaticum (Cassia atau Chinese cinnamon).
Kulit manis Ceylon sering kali hanya menggunakan kulit
bagian dalam yang lebih tipis, lebih memiliki kesegaran, kurang padat, lebih
beraroma, dan lebih lembut dalam rasa daripada kasiavera. Kasiavera memiliki
rasa yang lebih kuat (sering lebih pedas) daripada kulit manis Sri Lanka dan
umumnya berwarna merah kecoklatan sedang hingga ringan, keras dan bertekstur
kayu, serta lebih tebal (2–3 mm (0,079–0,12 inci) dan menggunakan seluruh
lapisan kulitnya.
KAYU manis merupakan salah satu jenis rempah yang kerap
dipakai pada hidangan Nusantara. Aroma kuat menjadi kekuatan dari kayu manis.
Pernahkah Anda tahu, dari mana asal kayu manis?
Kayu manis adalah salah satu rempah-rempah yang punya rasa
manis dan bisa dipakai dengan cara yang serbaguna. Kayu manis bisa dimanfaatkan
sebagai penguat rasa maupun sebatas hiasan demi mempercantik tampilan hidangan.
Selain dipakai pada makanan, kayu manis juga dipergunakan
dalam aktivitas kecantikan tubuh dan wajah Anda. Tak ketinggalan, kayu manis
juga dipakai untuk penyembuhan.
Di luar negeri, kayu manis identik dengan Natal serta apel
pai saat musim dingin. Kayu manis pun dipergunakan pada donat saat musim panas.
Sebelum menggunakan, tidak ada salahnya mengenal kayu manis
lebih dalam. Kayu manis berasal dari kulit kayu. Secara khusus, berasal dari
lapisan dalam kulit kayu dari varietas pohon cemara, yakni genus Cinnamomum.
Kemudian, para petani kayu manis mengelupas bagian kulit luar pohon dan
mengelupas lagi bagian kulit dalamnya sehingga mendapati lapisan kayu manis.
Setelah itu, kayu manis dikeringkan. Ketika dikeringkan,
maka kayu manis secara alami akan terlipat. Bentuk inilah yang nantinya
dipotong menjadi batang atau dihancurkan menjadi bubuk rempah-rempah, seperti
dilansir dari Huffingtonpost.
Karena punya banyak manfaat, orang mengambilnya untuk masker
wajah, penyegar nafas, dan menggosok ke bagian kulit yang kering. Kayu manis
pun juga berguna bagi rumah karena bisa mengusir semut. Terakhir, kayu manis
juga bermanfaat bagi pasien diabetes. Sementara studi tentang manfaat kesehatan
kayu manis, yakni untuk mengurangi peradangan dan telah dipakai selama
bertahun-tahun sebagai obat
Informasi Gizi
Ukuran Porsi: 100 gram (g)
per porsi
Kilojoule 1092
kj
Kalori 261 kkal
Lemak 3,19 g
Lemak Jenuh 0,65 g
Lemak tak Jenuh Ganda 0,53 g
Lemak tak Jenuh Tunggal 0,48 g
Kolesterol 0 mg
Protein 3,89 g
Karbohidrat 7 9,85
g
Serat 54,3 g
Gula 2,17 g
Sodium 26 mg
Kalium 500 mg
1. Mengontrol gula darah
Kayu manis mengandung antioksidan yang bisa membantu
mengontrol tingkat gula darah. Kayu manis membantu proses pencernaan setelah
makan dan membantu memperbaiki respon insulin pada pasien diabetes tipe-2. Satu
gram kayu manis saja diketahui bisa menurunkan tingkat gula darah,
triglycerides, kolesterol buruk, dan kolesterol total pada pasien diabetes.
Berdasarkan whfoods.com, kayu manis juga menurunkan risiko penyakit jantung
pada pasien diabetes.
2. Anti infeksi
Kayu manis memiliki komponen anti infeksi natural. Dalam
berbagai penelitian, kayu manis terbukti efektif menghilangkan bakteri H.
Pylori yang dapat menyebabkan sakit maag, dan berbagai jenis penyakit lainnya
yang disebabkan bakteri.
3. Meningkatkan fungsi otak
Mencium bau kayu manis diketahui bisa meningkatkan aktivitas
otak. whfoods.com juga menjelaskan bahwa bau kayu manis bisa meningkatkan
proses kognitif seseorang dan membantu dalam hal berkonsentrasi, mengingat, dan
kecepatan bekerja pada program komputer.
4. Mengontrol gula darah
Kayu manis mengandung antioksidan yang bisa membantu
mengontrol tingkat gula darah. Kayu manis membantu proses pencernaan setelah
makan dan membantu memperbaiki respon insulin pada pasien diabetes tipe-2. Satu
gram kayu manis saja diketahui bisa menurunkan tingkat gula darah,
triglycerides, kolesterol buruk, dan kolesterol total pada pasien diabetes.
Berdasarkan whfoods.com, kayu manis juga menurunkan risiko penyakit jantung
pada pasien diabetes.
5. Menurunkan kolesterol
Kayu manis mengandung kalsium, serat, dan banyak mineral
seperti mangan. Untuk itu, kayu manis sangat cocok untuk kesehatan pencernaan,
usus, serta melindungi dari penyakit jantung. Kayu manis juga bisa menurunkan
kolesterol. Kalsium dan serat pada kayu manis juga membantu menghilangkan garam
pada tubuh dan mencegah kanker usus. Tak hanya itu, serat pada kayu manis juga
bisa mengobati konstipasi atau diare.
6. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Penelitian di University of Texas menunjukkan bahwa kayu
manis dapat mengurangi proliferasi sel kanker. Tidak hanya itu, kayu manis juga
menjadi salah satu rempah yang dapat menyembuhkan kanker.
7. Menghangatkan
Kayu manis biasanya digunakan pada pengobatan tradisional
China pada orang yang terkena demam atau influenza. Hal ini karena kayu manis
mengandung zat yang membuat tubuh lebih hangat dan nyaman.
8. Mencegah penggumpalan darah
Cinnamaldehyde, minyak yang dihasilkan oleh kayu manis bisa
mencegah darah untuk menggumpal. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis
mengeluarkan asam lemak anti-peradangan yang disebut arachidonic. Asam lemak
ini kemudian mengurangi radang dan penggumpalan darah.
9. Meringankan sakit pada penderita rematik
Kayu manis dapat mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh
rematik. Dalam penelitian yang dilakukan di Department of Internal Medicine
menunjukkan, kayu manis juga dapat mengurangi sitokin (protein-protein kecil
sebagai mediator dan pengatur imunitas, inflamasi dan hematopoesis) yang dapat
menyebabkan rematik.
10. Obat serbaguna
Kayu manis dapat dijadikan pengawet makanan yang alami,
selain itu juga mengandung serat, kalsium, zat besi, dan mangan yang terbukti
efektif mengurangi nyeri saat haid atau melahirkan. Kayu manis memiliki
kandungan natural yang disebut cinnamaldehyde yang dapat menyeimbangkan hormon,
meningkatkan hormon progesteron, dan mengurangi hormon testosteron pada wanita.


Komentar
Posting Komentar