Ingredients 6
CHEESE (Keju)
Keju adalah sebuah makanan yang
dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses
pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan
bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari proses tersebut
nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara.
Dari sebuah susu dapat diproduksi berbagai variasi produk keju. Produk-produk
keju bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur,
metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan
pengawetan. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah sapi. Air susu
unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe keju
lokal.
SEJARAH
keju ditemukan pertama kali di Timur
Tengah oleh seorang pengembara dari Arab. Pengembara tersebut melakukan
perjalanan di padang gurun mengendarai kuda dengan membawa susu di
pelananya.Setelah beberapa lama, susu tersebut telah berubah menjadi air yang
pucat dan gumpalan-gumpalan putih. Karena pelana penyimpan susu terbuat dari
perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet, maka
kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika
mengendarai kuda telah mengubah susu menjadi keju, dan setelah itu orang-orang
mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.
KANDUNGAN
NUTRISI
Keju merupakan makanan yang penuh dengan
nutrisi. Keju memiliki banyak elemen yang sama dengan susu, yaitu protein,
lemak, kalsium dan vitamin. Satu pon keju memiliki protein dan lemak yang sama
jumlahnya dengan satu galon susu. Keju dengan tingkat kelembaban yang tinggi
memiliki konsentrasi nutrisi yang lebih rendah dibandingkan dengan keju yang
tingkat kelembabannya rendah.
Lemak :
Lemak memberikan rasa dan tekstur yang
unik pada keju. Kandungan lemak pada keju berbeda-beda pada satu jenis keju
dengan yang lainnya. Keju segar memiliki kandungan lemak hingga 12%. Sedangkan
kandungan lemak pada keju yang sudah dimatangkan berkisar antara 40-50%.
Protein :
Keju memiliki kandungan protein sebesar
10-30%. Protein ini didapatkan dari kasein yang dimodifikasi. Saat proses
pematangan, protein dipecah menjadi oligopeptide dan asam amino. Proses ini
berpengaruh terhadap struktur dan rasa dari keju. Proses degradasi protein
disebut proteolisis dan karena proses inilah maka protein menjadi mudah
dicerna.
Mineral :
Keju sangat kaya akan kalsium, fosfor
dan seng. Satu ons keju mengandung sekitar 200ml kalsium Kandungan kalsium pada
keju akan berbeda, tergantung pada apakah keju tersebut dikoagulasi menggunakan
enzim atau asam. Keju yang dikoagulasi menggunakan enzim mengandung kalsium dua
kali lebih banyak dibandingkan dengan yang menggunakan asam. Keju juga kaya
akan sodium, karena penambahan garam saat proses pembuatannya.
Vitamin :
Saat susu murni digunakan untuk membuat
keju, vitamin A dan D yang larut dalam lemak tinggal pada dadih. Namun, banyak
vitamin yang larut dalam air yang hilang terbawa air dadih. Hanya sekitar
seperempat dari riboflavin (vitamin B2) dan seperenam dari tiamina (vitamin B1)
yang tinggal pada keju Cheddar, sedangkan niasin, vitamin B6, vitamin B12,
biotin, asam pantothenic, dan folat terbawa bersama air dadih.
Laktosa :
Kandungan laktosa pada keju sangatlah
kecil, yaitu berkisar 4.5-4.7%. Hal ini dikarenakan dalam prosesnya sebagian
besar laktosa dalam susu keluar bersama air dadih dan yang tersisa diubah
menjadi asam laktat saat proses pematangan. Karena itu, keju merupakan makanan
yang aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki intoleransi laktosa dan penderita
diabetes.
MANFAAT
1. Profil asam amino dalam keju cukup
lengkap untuk pembangun jaringan otot, metabolisme sel-sel tubuh dan tulang.
2. Kaya riboflavin yang bermanfaat
membantu metabolisme karbohidrat dan menjaga kesehatan membran mukosa.
3. Kaya vitamin B12 dan asam folat dalam
keju yang bermanfaat membantu sintesa DNA, pematangan sel darah merah dan
menjaga fungsi syaraf.
4. Kaya vitamin A yang penting bagi
indra penglihatan, kesehatan kulit, jaringan permukaan dan perlindungan
terhadap infeksi.
5. Kaya selenium yang penting untuk
sintesa suatu enzim antioksidan.
6. Kaya fosfor yang bermanfaat sebagai
pembentuk ATP untuk produksi energi, pembentuk tulang dan gigi dan keseimbangan
asam basa.
7. Kaya kalsium yang penting untuk
pembentukan tulang dan gigi, pembekuan darah,menjaga fungsi saraf, otot dan
irama jantung.
8. Keju juga mengandung tryptophan,
sejenis asam amino yang mampu meredakan setress, membantu tidur dan mengurangi
sindrom pra menstruasi.
9. Kandungan kalori dan karbohidratnya
juga sangat rendah sehingga cocok sebagai makanan diet.
10. Mengandung banyak mineral sehingga
sangat baik untuk melindungi gigi dari kerusakan.
SELEDRI ( Celery)
Seledri (Apium graveolens L.) adalah
sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan.
Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai
daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh
penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai
lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun,
buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.
MANFAAT
Seledri adalah tumbuhan serbaguna,
terutama sebagai sayuran dan obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun,
dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong
kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya,
atau juga bubur ayam.
Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan
obat telah disebut-sebut oleh Dioskurides serta Theoprastus dari masa Yunani
Klasik dan Romawi sebagai "penyejuk perut". Veleslavin (1596)
memperingatkan agar tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak karena dapat
mengurangi air susu. Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi.
Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta
pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan
daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
KANDUNGAN
Kandungan utamanya adalah butilftalida
dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah
flavonoid seperti graveobiosid A (1-2%)dan B (0,1 - 0,7%), serta senyawa golongan
fenol. Komponen lainnya apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta
isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun
dan tangkai daun mengandung steroid seperti stigmasterol dan sitosterol.
Suatu enzim endonuklease yang disebut
Cel1 juga diekstrak dari seledri[2] dan dipakai dalam suatu teknik biologi
molekular yang disebut Tilling.
MANGGA
HISTORY
Mangga atau mempelam
adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam
marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota dan sukuAnacardiaceae. Nama
ilmiahnya adalah Mangifera indica. Nama ini kira-kira mengandung arti: “(pohon)
yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Pohon mangga
termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk
kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih
dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi antara 10 hingga 40 m.
Nama
"mangga" berasal dari bahasa Malayalam maanga. Kata ini dibawa ke
Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis),
mango (bahasa Inggris) dan lain-lain.
Berasal dari daerah
di sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia
Tenggara sekurang-kurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal
pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jw.)
NUTRISI
Nilai Kandungan gizi
Mangga per 100 g (3.5 oz, Energi 272 kJ (65 kcal), Karbohidrat 17,00 g, Gula
14,8 g, Diet serat 1,8 g, Lemak 0,27 g, Protein 0,51 g, Vitamin A equiv. 38 mg
(4%), Beta-karoten 445 mg (4%), Thiamine (Vit. B1) 0.058 mg (4%), Riboflavin
(Vit. B2) 0,057 mg (4%), Niacin (Vit. B3) 0,584 mg (4%), Asam pantotenat (B5)
0,160 mg (3%), Vitamin B6 0,134 mg (10%), Folat (Vit. B9) 14 mg (4%), Vitamin C
27,7 mg (46%), Kalsium 10 mg (1%), Besi 0,13 mg (1%), Magnesium 9 mg (2%),
Fosfor 11 mg (2%), Kalium 156 mg (3%), Seng 0,04 mg (0%). Persentase yang
relatif ke US rekomendasi untuk orang dewasa.
MANFAAT
1. Mengurangi
Diabetes
2. Pencegahan
Degenerasi Makula
3. Mencegah Penyakit
Jantung
4. Pencegahan Kanker
5. Menyehatkan Tulang
6. Membantu
Pencernaan
7. Zat Besi Tinggi
Untuk Wanita
8. Menjaga Kadar
Kolesterol
9. Menyehatkan Mata
10. Pencegahan Asma



Komentar
Posting Komentar