Ingredients 6
1. Daging Ayam
Pada zaman
dahulu, ayam tidak langsung dipelihara untuk dikonsumsi. Di Tiongkok dan Asia
Tenggara, ayam dijadikan hewan untuk diadu sejak 10.000 tahun lalu. Selain
untuk jadi hewan aduan, ayam juga dijadikan sebagai bagian ritual upacara
penting. Menurut penelitian tahun 2015, ayam baru saja dikonsumsi sekitar
beberapa ratus tahun lalu oleh penduduk sebuah kota kuno di Israel pada periode
Hellenistic sekitar 400 – 200 tahun SM yang dikenal sebagai situs arkeologi
bernama Maresha. Peneliti menemukan ribuan tulang ayam yang memiliki tanda
berupa goresan pisau yang disembelih untuk dikonsumsi. Menurut peneliti,
sekitar kurang dari satu abad kemudian, bangsa Romawi menyebarkan budaya
mengonsumsi daging ayam di seluruh wilayah kekuasaannya. Ini adalah saat di
mana daging ayam mulai dijadikan bahan makanan di Eropa, dan juga berkembang ke
mana-mana.
Daging ayam
adalah sumber protein yang sering dijadikan berbagai masakan di Indonesia,
seperti ayam goreng, ayam bakar, sup ayam, satai ayam, dan masih banyak lagi.
Manfaat makan daging ayam bagi kesehatan jelas sangat tinggi, karena daging
ayam mengandung protein tinggi, serta vitamin dan mineral. Makan daging ayam
juga diyakini dapat membantu menurunkan berat badan, mengontrol kadar
kolesterol, tekanan darah serta mengurangi risiko kanker.
Menurut USDA, 100
gr ayam mengandung air 65 gr, energi 215 kkal, protein 18 gr, lemak 15 gr, lemak jenuh 4 gr, kolesterol 75 mg, kalsium
11 mg, besi 0,9 mg, magnesium 20 mg, fosfor 147 mg, kalium 189 mg, natrium 70
mg, dan seng 1,3 mg. Di antara vitamin dalam daging ayam antara lain vitamin C,
vitamin B1 (hiamin), riboflavin, niacin, vitamin B6 (pyridoxamine), folat,
vitamin B12, vitamin A, vitamin E (tocopherol), vitamin D dan vitamin K.
2. Daging Bebek
Peternakan bebek
sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu, diperkirakan bermula dari kawasan
Asia Tenggara. Penyebaran bebek di Indonesia konon berawal dari orang-orang
Hindia ke Pulau Jawa pada abad ke-7. Mereka datang sebagai pekerja untuk
membuat candi Hindu dan Budha dan memanfaatkan bebek untuk diternak sebagai
penghasil telur karena pada zaman itu peranan putih telur cukup efektif untuk
bahan perekat batu-batu candi. Potensi bebek cukup menarik bagi para penduduk
apalagi pemeliharaannya cukup mudah dan lebih tahan penyakit jika dibandingkan
dengan jenis unggas lain. Penyebaran bebek sangat pesat dari Pulau Jawa,
Sumatera, Kalimantan bahkan sampai ke Sulawesi.
Hewan ini sangat
populer di Asia, namun tidak terlalu populer di Amerika dan Eropa, hal ini
dikarenakan daging bebek ternak tidak segemuk daging ayam dan bebek lebih
mengandung banyak lemak, sehingga harga daging dan telur ayam relatif lebih
murah dibanding daging bebek. Walaupun daging bebek tidak sepopuler daging ayam
pada umumnya, namun beberapa masakan yang berasal dari daging bebek tertentu
sangat terkenal di beberapa moment khusus, seperti pada masakan hotel-hotel
besar yang ada di seluruh dunia yang menyajikan makanan olahan kelas atas dari
daging bebek. Bebek juga sangat populer di Cina dan Taiwan, di sana bebek
dibudidayakan dan disajikan dalam bentuk yang lebih berkelas, yaitu bebek
peking.
Mengkonsumsi
bebek juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti meningkatkan
metabolisme tubuh, menambah energi, mencegah anemia, serta menyehatkan gigi dan
tulang. Hal tersebut dikarenakan daging bebek mengandung protein 23,5 gr, lemak
28 gr, fosfor 203 mg, zinc 2,6 mg, zat besi 2,7 mg, tembaga 0,2 mg, sodium 65
mg, vitamin B6 0,3 mg, vitamin B12 0,4 mg, vitamin ribovlafin 0,5 mg, niacin
5,1 mg, tiamin 0,3 mg, dan asam pantotenat 1,5 mg.
3. Daging Kalkun
Walaupun dalam
bahasa Inggris kalkun disebut dengan Turkey, namun ternyata hewan ini bukanlah
berasal dari Turki. Kalkun awalnya ditemukan di Meksiko dan Amerika Utara lebih
dari 400 tahun yang lalu. Kemudian orang Spanyol datang ke Meksiko dan membawa
daging kalkun tersebut untuk disebarkan ke benua Eropa. Namun, orang Inggris
mengira burung besar yang mirip dengan ayam itu dibawa dari Turki, sehingga
mereka menamakan kalkun dengan sebutan ‘Turkey’ sampai sekarang. Kalkun adalah
salah satu jenis burung besar yang biasa dijadikan hidangan pada perayaan hari
besar di beberapa negara. Setiap Thanksgiving dan Natal di beberapa negara
benua Amerika dan Eropa, beragam makanan berbahan daging kalkun hampir tidak
pernah luput untuk disajikan. Tekstur daging kalkun mirip dengan daging ayam,
tapi bisa dibilang dagingnya lebih lezat dan lebih juicy . Maka dari itu kalkun
memiliki harga yang lebih mahal dari daging ayam.
Dengan
mengkonsumsi daging kalkun, maka dapat meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan
berat badan, mencegah kolesterol dan serangan jantung, meningkatkan insulin
dalam tubuh, dan membantu mengatur tidur karena menyebabkan kantuk. Daging
kalkun mengandung energy 111 kkal, lemak 0,7 gr, protein 24,6 gr, kalsium 10
mg, zat besi 1,2 mg, magnesium 28 mg, fosfor 206 mg, kalium 293 mg, natrium 29
mg, zinc 1,2 mg, vitamin B2 0,1 mg, vitamin B3 6,6 mg, vitamin B5 0,7 mg, dan
vitamin B6 0,2 mg.
Sumber :
https://bobo.grid.id/read/081827747/sejak-kapan-manusia-mulai-mengonsumsi-daging-ayam-ya-akubacaakutahu?page=all
https://www.tipscaramanfaat.com/kandungan-gizi-dan-manfaat-daging-ayam-bagi-kesehatan-1174.html
https://amiulfia11.wordpress.com/2015/04/06/sejarah-perkembangan-bebek-di-dunia/
https://jualayamhias.com/sejarah-penyebaran-bebek/
https://www.idntimes.com/health/fitness/tresna-nur-andini/5-manfaat-kesehatan-konsumsi-daging-bebek-yang-wajib-kamu-tahu-exp-c1c2/full
https://kumparan.com/@kumparanfood/fakta-unik-kalkun-ternyata-bukan-berasal-dari-turki
https://endeus.tv/artikel/mengenal-manfaat-daging-kalkun-yang-jarang-diketahui
https://sumbergizi.wordpress.com/2016/10/30/kandungan-gizi-dan-manfaat-ayam-kalkunturkey/



Komentar
Posting Komentar